Peristiwa Sejarah

Peristiwa Sejarah
Peristiwa masa lalu adalah sebuah kaca benggala masa depan

Proklamasi Kemerdekaan RI

History is Event. Pilih Menu, Temukan Video Sejarah Indonesia, Lalu Klik, Tonton Filmnya !!!

Alhamdulillah Langsung Lulus Sertifikasi Guru

Alhamdulillah Langsung Lulus Sertifikasi Guru
Bermodalkan spirit membangun kualitas pendidikan dan anak bangsa yang lebih baik, meski belum begitu lama mengabdikan keilmuawan dan belum memiliki Akta IV karena bukan dari fakultas keguruan, (namun bermodalkan masa lalu aktif di dunia kampus), berkiprah membangun amanah membimbing pusparagam kegiatan kesiswaan dengan iklhas, memiliki sejumlah karya tulis, bermodalkan spirit inovasi dan kreatifitas, BISA LULUS SERTIFIKASI GURU SECARA LANGSUNG. Sebuah tantangan lebih mengasyikan, melahirkan penerus umat- bangsa masa depan yang lebih baik. -------- Terima kasih murid-muridku yang telah banyak menginspirasi mengajar lebih baik. Selamat berjuang meraih prestasi bagi anak-anaku yang dulu pernah berdialektika dikelas dan sekarang sedang menempuh pendidikan tinggi di ITB, UI, UGM, UNPAD, UPI, UNDIP, Unsoed, UIN, Unitirta, Malaysia, Al Azhar Mesir, dll.... Mudah-mudahan ananda semua mampu meraih puncak prestasi akademik Doktor hingga Profesor di usia muda. Bangun umat dan bangsa dari keterpurukan. !!!. ----- Selamat berjuang bagi anak-anaku yang saat ini selalu berinterkasi di ruang kelas. Wujudkan mimpi bisa diterima di PTN unggulan seperti kakak mu dulu. Mari terus mengembangkan spirit keilmuwan di sekolah tercinta !!

1 Des 2007

Awal Masuk Islam

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

1. Bukti-bukti Masuknya Islam ke Indonesia

Berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan di Indonesia, para ahli menafsirkan bahwa agama dan kebudayaan Islam diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7 M, yaitu pada masa kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.
Pendapat lain membuktikan bahwa agama dan kebudayaan Islam masuk ke wilayah Indonesia dibawa oleh para pedagang Islam dari Gujarat (India). Hal ini dilihat dari penemuan unsur-unsur Islam di Indonesia yang memiliki persamaan dengan India seperti batu nisan yang dibuat oleh orang-orang Kambay, Gujarat.

2. Sumber-sumber Berita Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia

Sumber-sumber berita itu di antaranya sebagai berikut.

Berita Arab, berita ini diketahui melalui para pedagang Arab yang telah melakukan aktifitasnya dalam bidang perdagangan dengan bangsa Indonesia. Kegiatan para pedagang Arab di Kerajaan Sriwijaya dibuktikan dengan adanya sebutan para pedagang Arab untuk Kerajaan Sriwijaya, yaitu Zabaq, Zabay, atau Sribusa.

Berita Eropa, berita ini datangnya dari Marcopolo. Ia adalah orang Eropa yang pertama kali menginjakkan kakinya di wilayah Indonesia, ketika ia kembali dari Cina menuju Eropa melalui jalan laut. Ia mendapat tugas dari kaisar Cina untuk mengantarkan putrinya yang dipersembahkan kepada kisar Romawi. Dalam perjalanannya ia singgah di Sumatera bagian Utara. Di daerah ini ia telah menemukan adanya kerajaan Islam, yaitu Kerajaan Samudera dengan ibukotanya Pasai.

Berita India, dalam berita ini disebutkan bahwa para pedagang India dari Gujarat mempunyai peranan yang sangat penting di dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. Karena di samping berdagang mereka aktif mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada masyarakat yang dijumpainya, terutama kepada masyarakat yang terletak di daerah pesisir pantai.

Berita Cina, berita ini berhasil diketahui melalui catatan dari Ma-Huan, seorang penulis yang mengikuti perjalanan Laksamana Cheng-Ho. Ia menyatakan melalui tulisannya bahwa sejak kira-kira tahun 1400 telah ada saudagar-saudagar Islam yang bertempat tinggal di pantai utara Pulau Jawa.

Sumber dalam negeri, sumber-sumber ini diperkuat dengan penemuan-penemuan seperti:

· Penemuan sebuah batu di Leran (dekat Gresik). Batu bersirat itu menggunakan huruf dan bahasa Arab, yang sebagian tulisannya telah rusak. Batu itu memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan yang bernama Fatimah binti Ma'mun (1028).
· Makam Sultan Malikul Saleh di Sumatera Utara yang meninggal pada bulan Ramadhan tahun 676 M atau tahun 1297 M.
· Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang wafat tahun 1419. Jirat makam didatangkan dari Gujarat dan berisi tulisan-tulisan Arab.

Saluran Penyebaran Islam
Masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia atau proses Islamisasi di Indonesia melalui beberapa cara atau saluran, yaitu:
Perdagangan
Sejak abad ke-7 M, para pedagang Islam dari Arab, Persia, dan India telah ikut ambil bagian dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Hal ini menimbulkan jalinan hubungan perdagangan antara masyarakat dan para pedagang Islam. Di samping berdagang, para pedagang Islam dapat menyampaikan dan mengajarkan agama dan budaya Islam kepada orang lain termasuk masyarakat Indonesia.
Politik
Setelah tersosialisasinya agama Islam, maka kepentingan politik dilaksanakan melalui perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti pula dengan penyebaran agama Islam. Contohnya, Sultan Demak mengirimkan pasukannya untuk menduduki wilayah Jawa Barat dan memerintahkan untuk menyebarkan agama Islam. Pasukan itu dipimpin oleh Fatahillah.
Tasawwuf
Para ahli tasawwuf hidup dalam kesederhanaan, mereka selalu berusaha untuk menghayati kehidupan masyarakatnya dan hidup bersama-sama di tengah-tengah masyarakatnya. Para ahli tasawwuf ini biasanya memiliki keahlian yang dapat membantu kehidupan masyarakat, di antaranya ahli menyembuhkan penyakit dan lain-lain. Mereka juga aktif menyebarkan dan mengajarkan agama Islam. Penyebaran agama Islam yang mereka lakukan disesuaikan dengan kondisi, alam pikiran, dan budaya masyarakat pada saat itu, sehingga ajaran-ajaran Islam dengan mudah dapat diterima oleh masyarakat. Ahli tasawwuf yang memberikan ajaran agama Islam yang disesuaikan dengan alam pikiran masyarakat setempat antara lain Hamzah Fansuri di Aceh dan Sunan Panggung di Jawa.

Perkembangan Islam di Indonesia
Pedagang-pedagang Gujarat yang datang ke Indonesia bukan hanya berdagang, tetapi juga untuk menyebarkan agama yang mereka anut. Karena terdorong ketaatan mereka pada agamanya, mereka langsung mengajarkan pada masyarakat di mana mereka berada. Di samping itu para pedagang yang datang dari Persia juga ikut menyebarkan agam Islam di Indonesia.
Kerajaan Samudera Pasai adalah Kerajaan pertama yang menganut agama Islam di Indonesia, dengan Pasai sebagai pusat pengembangan dan sebagai pusat kegiatan para pedagang Islam di Indonesia. Namun, berkembangnya Malaka sebagai bandar perniagaan di Selat Malaka, menyebabkan kedudukan Pasai semakin mundur dan terdesak karena letak Malaka, jauh lebih strategis dari letak Pasai.
Pada abad ke-14 M, Malaka mulai berkembang sebagai pusat perdagangan di Asia Tenggara. Walaupun pada mulanya Malaka merupakan suatu perkampungan nelayan, akhirnya Malaka menjadi bandar yang sangat ramai.
Makin lama makin besar kekuasaan orang-orang Islam dalam dunia perdagangan di daerah Timur. Orang-orang Gujarat yang menyiarkan pengajaran agama Islam kepada orang-orang Jawa tidak menemui kesulitan, walaupun mereka telah 1000 tahun dipengaruhi oleh kebudayaan India.
Penyebaran agama Islam tidak dilarang atau dirintangi oleh Kerajaan Majapahit. Pada abad ke-15 M, kekuatan Majapahit mulai hilang. Bandar-bandar perdagangan yang ada di pulau Jawa mulai dikuasai oleh kekuasaan Islam.
Bandar-bandar yang ada di utara pulau Jawa membentuk suatu persekutuan di bawah Raden Patah (bupati Demak). Pada permulaan 16 M, pasukan Demak mengadakan penyerbuan terhadap Kerajaan Majapahit. Seluruh alat kebesaran Majapahit jatuh ke tangan Demak, sehingga Kerajaan Demak berkembang dan menggantikan peranan Kerajaan Majapahit.

Beberapa faktor yang mempermudah perkembangan Islam di Indonesia antara lain sebagai berikut.

  • Dalam ajaran agama Islam tidak dikenal adanya perbedaan golongan dalam masyarakat. Masyarakat mempunyai kedudukan yang sama sebagai Hamba Allah. Walaupun demikian, ajaran agama Islam kurang meresap di kalangan Istana, hal ini dibuktikan dengan masih adanya praktek-praktek feodalisme khususnya di lingkungan keraton Jawa.
  • Agama Islam cocok dengan jiwa pedagang. Dengan memeluk Islam maka hubungan di antara para pedagang semakin bertambah erat, sesuai dengan ajaran Islam yang menyatakan bahwa setiap orang itu bersaudara.
  • Sifat bangsa Indonesia yang ramah tamah memberi peluang untuk bergaul lebih erat dengan bangsa lain. Dengan pendekatan yang tepat, maka bangsa Indonesia dengan mudah dapat menerima ajaran agama Islam.
  • Islam dikembangkan dengan cara damai. Pendekatan secara damai akan lebih berhasil dibandingkan secara paksa dan kekerasan.

Wali Songo
Para wali yang berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia dikenal dengan sebutan Wali Songo. Para wali itu adalah sebagai berikut:
  1. Malik Ibrahim yang kabarnya berasal dari Persia dan kemudian berkedudukan di Gresik.
  2. Ngampel yang semula bernama Raden Rakhmat berkedudukan di Ngampel (Ampel), dekat Surabaya.
  3. Bonang yang semula bernama Makdum Ibrahim, putra Raden Rakhmat dan berkedudukan di Bonang, dekat Tuban.
  4. Drajat yang semula bernama Masih Munat juga putra Raden Rakhmat yang berkedudukan di Drajat dekat Sedayu (Surabaya).
  5. Giri yang semula bernama Raden Paku, murid Sunan Ngampel berkedudukan di bukit Giri Gresik.
  6. Muria yang berkedudukan di Gunung Muria di daerah Kudus.
  7. Kudus yang semula bernama Udung berkedudukan di Kudus.
  8. Sunan Kalijaga yang semula bernama Joko Said berkedudukan di Kadilangu dekat Demak.
  9. Gunung Jati yang semula bernama Fatahillah atau Faletehan yang berasal dari Samudera Pasai. Ia dapat merebut Sunda Kelapa Banten dan kemudian menetap di Gunung Jati dekat Cirebon.

Tidak ada komentar:

Feature

“ANDAI……..AKU JADI PRESIDEN"


INDONESIA……aku bangga tinggal di sini. Tanahnya subur, rakyatnya makmur. Walaupun….kini keadaannya berubah ke arah yang lebih…..ya….bisa dikatakan tidak lebih baik. Kata orang sih itu murka dari Tuhan. Tapi siapa tahu saja, Tuhan mencintai hamba-Nya dengan cara seperti ini. Dia kan penuh dengan rahasia yang tak mungkin seorang pun tahu.

Andai aku jadi presiden di negeri ini, hal yang pertama akan aku lakukan adalah membuat semua rakyat percaya padaku. Aku melakukan hal itu karena bagaimana mungkin negara yang aku pimpin akan aman dan sejahtera jika rakyatnya sendiri banyak buruk sangka pada pemimpinnya. Tapi aku tak akan susah-susah berkata tentang kebaikan diriku pada mereka. CAPE! Daripada aku banyak bicara tentang janji-janji, lebih baik aku langsung “turun” ke masyarakat. Mungkin itu seperti mustahil.

Ya…..mustahil sih kalau memang tidak diniatkan sebagai ibadah. Pekerjaan sebagai presiden kan juga ibadah! Gini caranya, aku akan menghabiskan masa liburanku dengan mengunjungi provinsi-provinsi secara bergiliran,daripada jalan-jalan keluar negeri!

Kalau masalah pekonomian, aku akan memutuskan agar tidak usah meminjam dana dari luar negeri lagi. Cara lain untuk mendapatkan dana ialah dengan mengoptimalisasikan tenaga kerja di negeri ini.

Setelah aku amati, ternyata banyak tenaga kerja berkualitas yang masih menganggur. Dan yang aku tahu, mereka bukannya tidak berusaha, tapi mereka sulit sekali diterima bekerja karena tidak punya kenalan di tempat mereka melamar pekerjaan.

Setelah itu, aku akan mengerahkan mereka agar sumber daya alam Indonesia yang beraneka ragam dikelola dengan sebaik-baiknya, daripada dikelola oleh perusahaan-perusahaan luar negeri yang hanya memberikan sedikit imbalan untuk kekayaan alam yang berlimpah itu.

Yang paling penting, aku akan berbuat adil kepada semua daerah di negara Indonesia. Yang aku tahu, adil bukan berarti sama tapi, menempatkan sesuatu pada tempatnya atau menerima hak tanpa lebih dan memberi hak tanpa kurang. Artinya, apabila suatu daerah lebih banyak menghasilkan sumber daya alam untuk diolah, maka pendapatan yang akan diterima oleh daerah itu akan lebih banyak. Mungkin dengan cara seperti itu, daerah tertinggal yang banyak menghasilkan kekayaan alam bisa terbantu.

Hal yang juga penting bagi makmurnya suatu negara adalah pendidikan rakyatnya. Memang, sekarang ini sekolah dianggap sebagai beban bagi rakyat kecil. Padahal, kebanyakan dari mereka memiliki semangat untuk benar-benar mencari ilmu, bukan sekedar gengsi saja. Tapi semua itu tidak didukung dengan kemujuran mereka sebagai warga suatu negara.

Oleh karena itu, aku akan mengadakan suatu seleksi untuk mencari anak-anak yang memiliki motivasi tinggi yang memang tidak mampu untuk sekolah. Kemudian, mereka masing-masing akan dikelompokkan berdasarkan kemampuan yang mereka miliki.

Setelah itu, mereka akan dilatih lebih terampil dalam menggunakan kemampuannya, sampai akhirnya bisa bekerja dengan kemampuannya itu. Sementara itu, hal pertama untuk meningkatkan pendidikan bagi yang sudah mampu membiayai sekolah, ialah dengan membuat bersekolah itu tidak sia-sia baginya. Mereka tidak usah mempelajari semua pelajaran di sekolah. Mereka cukup mempelajari mata pelajaran yang menunjang bagi masa depan mereka(tujuannya agar pikiran mereka tidak bercabang-cabang), karena buat apa mereka sekolah kalau hanya untuk mendapatkan nilai bagus (bagaimanapun caranya) tanpa ada bekasnya! Mereka perlu pengembangan potensi diri untuk masa depan! Mungkin sistem ini semacam penjurusan bakat semenjak dini, seperti di negara-negara maju di dunia.

Indonesia memiliki ragam kebudayaan daerah yang sangat tinggi. Untuk menjaganya agar tetap lestari, aku akan mengadakan semacam pergelaran akbar di dalam maupun di luar negeri yang khusus menampilkan pertunjukan kebudayaan-kebudayaan itu setiap tahunnya (jadi Indonesia tidak hanya terkenal dengan pergelaran musik pop atau dangdutnya saja tapi kebudayaannya juga). Ketika pergelaran itu berlangsung, aku akan mengundang utusan-utusan dari luar negeri. Hal itu dilakukan agar penduduk dari setiap daerah terpacu untuk tetap mempertahankan kebudayaan daerah tempat mereka berasal. Selain itu, masyarakat luar negeri pun akan tahu kekayaan kebudayaan kita. Dan siapa tahu saja dapat lebih meningkatkan devisa bagi negara.

(Buah pemikiran . LISMA NURUL WB. ketika sedang menuntut ilmu di SMA AL MUTTAQIN TASIKMALAYA KELAS 1.1 Tahun Akademik 2003-2004. Kini sedang melanjutkan studi di Sekolah Farmasi ITB)